Kamis, 27 September 2012

Daun (Folium)


Daun (Folium)
1.      Sifat Daun
Secara umum daun mempunyai sifat sebagai berikut.
1)      Hanya terdapat pada batang dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan.
2)      Biasanya berbentuk tipis melebar dan berwarna hijau.
3)      Daun mempunyai umur terbatas, setelah gugur akan meninggalkan bekas pada batang.
2.      Fungsi Daun
Secara umum fungsi daun sebagai berikut.
1)      Membuat makanan melalui proses fotosintesis.
2)      Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi.
3)      Menyerap CO2 dari udara
4)      Respirasi
3.      Struktur Morfologi Daun
           Secara morfologi daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian pokok berupa: vagina (pelepah), petiolus (tangkai daun), dan lamina (lembaran daun). Daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan, misalnya : pohon pisang (Musa paradisiaca L), pohon pinang (Areca catechu L.), bambu (Bambusa sp.), dan lain-lain. Tumbuhan yangmempunyai daun yang lengkap tidak begitu banyak jumlah jenisnya. Kebanyakan tumbuhan mempunyai daun yang kehilangan satu atau dua bagian dari tigabagian tersebut diatas. Daun yang demikian dinamakan daun tidak lengkap. Daun tidak lengkap dapat dikelompokan menjadi empat yaitu:
1)      Daun bertangkai, artinya daun hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja, contoh: nangka (Artocarpusintegra Merr.), mangga ( Mangifera indica L. )
2)      Daun berupih (berpelepah), artinya daun hanya terdiri atas pelepah daun dan helaian, contoh: padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea mays L.)
3)      Daun duduk, artinya daun hanya terdiri atas helaian saja tanpa pelepah dan tangkai, contoh: biduri (Calotropis gigantea R.Br.)
4)      Daun semu, artinya daun hanya terdiri atas tangkai saja, contoh : Acacia auriculiformis A. Cunn.
Pada umumnya daun dapat dikelompokan berdasarkan susunan atau struktur tertentu. Untuk lebih memahami tentang keanekaragaman bentuk daun simaklah uraian berikut ini.
1)      Bentuk Helaian Daun (Circumscriptio)
Berdasarkan bentuk helaian daun atau dilihat dari posisi relative bagian daun yang paling lebar, daun dikelompokan sebagai berikut.
a.       Bagian yang terlebar kira-kira di tengah-tengah helaian daun.
Tumbuhan yang memiliki daun yang bagian terlebarnya terletak di tengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat atau bundar (orbicularis), bangun perisai (peltatus), jorong (ovalis atau ellipticus), memanjang (oblongus), dan bangun lanset (lanceolatus).
b.      Bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daun.
Daun-daun yang mempunyai bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daunnya dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
§  Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentuk-bentuk daun seperti: bangun bulat telur (ovatus), bangun segi tiga (triangularis), bangun delta (deltoideus), dan bangun belah ketupat (rhomboideus).
§  Pangkal daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun seperti: bangun jantung (cordatus), bangun ginjal atau kerinjal (reniformis), bangun anak panah (sagittatus), bangun tombak (hastatus), dan bangun bertelinga (auriculatus).
c.       Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun.
Daun dengan bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bangun bulat telur sungsang (abovatus), bangun jantung sungsang (obcordatus), bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus), dan bangun sudip atau bangun spatel atau solet (spathulatus).
d.      Bagian daun sama lebarnya.
Dalam golongan ini termasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjangnya daun. Pada umumnya bentuk daun yang dari pangkal ke ujung sama lebarnya adalah bangun garis (linearis), bangun pita (ligulatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku atau dabus (subulatus), dan bangun jarum (acerosus).
2)      Tepi Daun
Perbedaan bentuk tepi daun diakibatkan karena adanya torehan (sinus) di tepi daun. Torehan sinus ini menimbulkan adanya tonjolan (angulus) di tepi daun.
Torehan (sinus) ini dapat mempengaruhi bentuk helaian daun dan dapat pula tidak. Berdasarka besarnya sudut sinus maupun angulus tetapi tidak berubah bentuk helaian, tepi daun dapat dikelompokan menjadi seperti berikut.
a.       Bergerigi (serratus), apabila sinus & angulus sama lancipnya. Bisa bergerigi halus dan bergerigi kasar. Contoh: daun lantana (Lantana camara).
b.      Bergigi (dentatus), apabila sinus tumpul sedangkan  angulus lancip. Contoh: daun beluntas (Pluchea indica).
c.       Beringgit (crenatus), kebalikan dari bergigi. sinusnya tajam, angulusnya tumpul. Contoh: daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata).
d.      Berombak (repandus), apabila sinus dan angulus sama-sama tumpul. Contoh: daun air mata pengantin (Antogonon leptosus)
e.       Rata (integer), apabila tidak dijumpai sinus dan angulus. Contoh: daun nangka (Artocarpus integra).


Apabila torehan mempengaruhi bentuk daun, maka bentuk tepi ditentukan pada dalamnya torehan dan tipe pertulangan daunnya. Dari dalamnya torehan daun, maka tepi daun dapat dibedakan menjadi berikut.
a.       Berlekuk (lobatus), jika dalamnya toreh kurang dari setengah panjangnya tulang daun yang terdapat di kanan kirinya.
b.      Bercangap (fissus), jika dalamnya toreh kurang lebih sampai tengah-tengah panjang tulang-tulang daun di kanan kirinya.
c.       Berbagi (partitus) jika dalamnya toreh melebihi setengah panjangnya tulang daun di kanan kirinya.




3)      Susunan Tulang Daun
Tulang daun merupakan kelanjutan tangkai daun dan merupakan kumpuulan berkas pengangkut pada helaian daun. Tulang daun yang berhubungan langsung dengan tangkai daun merupakan tulang daun utama yang pada umumnya membagi daun menjadi 2 sisi lateral dan disebut ibu tulang daun (costa).
Ibu tulang daun mempunyai percabangan dan disebut tulang cabang atau cabang lateral. Dari cabang lateral ini tumbuh pertulangan daun yang terhalus yang disebut urat daun (vena).
Daun dapat dikelompokan berdasarkan susunan cabang lateral (tulang cabang) yautu sebagai berikut.
  1. Tulang Daun Menyirip (penninerve)
Tulang daun menyirip berbentuk seperti susunan sirip ikan. Contohnya adalah daun mangga, daun jambu, daun nangka.


  1. Tulang Daun Menjari (palminerve)
Bentuk tulang daun menjari seperti susunan jari-jari tangan. Contohnya adalah daun pepaya, daun singkong, dan daun jarak.


c.       c. Tulang Daun Melengkung (arvinerve)
Bentuk tulang daun melengkung seperti garis-garis lengkung. Ujung-ujung tulang daun melengkung terlihat menyatu. Contohnya adalah daun sirih dan daun genjer.
     
  1. Tulang Daun Sejajar (rectinerve)
Bentuk tulang daun sejajar seperti garis-garis lurus yang sejajar. Contohnya adalah tebu dan semua jenis rumput.


1)      Bentuk Ujung Daun
a.  Runcing (acutus), jika puncak daun membentuk sudut lancip  <90 derajad. Contoh daun oleander.
b.      Meruncing (acuminatus), runcingnya dekat ujung. Contoh pada daun sirsak.
c.       Tumpul (obtusus),  ujungnya membentuk sudut  >90 derajad. Contoh daun sawo kecik.
d.    Membulat (rotundatus), seperti pada daun tumpul, tapi tidak terbentuk sudut sama sekali. Contoh daun teratai besar.
e.       Rompang (truncatus), ujung daun seperti garis yang rata. Contoh daun jambu monyet.
f.       Terbelah (retusus), ujung daun memperlihatkan lekukan. Contoh daun sidaguri, bayam.
g.      Berduri (mucronatus), jika ujung daun ditutup dg suatu bagian yg runcing keras/spt duri. Contoh daun nanas sebrang (agave).
1.      Struktur Anatomi Daun
1)      Epidermis
Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zat kitin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang diapit oleh 2 sel penutup. Stomata ada yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun teratai), ada yang dipermukaan bawah saja, dan ada pula yang terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Tanaman Ficus mempunyai epidermis yang tersusun atas 2 lapis sel. Alat-alat tambahan yang terdapat diantara epidermis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas.



2)      Mesofil (Jaringan Dasar)
Mrsofil terdori dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan banyak ruang antar sel. Pada kebanyakan daun Dicotyledoneae, mesofil terdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang.
3)      Berkas Pengangkut
Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi sebagai alat transport dan sebagai penguat daun.
4)      Jaringan Tambahan
Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar







Tidak ada komentar:

Posting Komentar